Nur
Hadi Suseno
Sang
Pawang Orang-Orang yang Cacat Mental
Nyantai, renyah
bicaranya dan membuat orang makin ingin tahu arah pembicaraannya. Ya, Nur Hadi
Suseno, ia adalah salah seorang yang memiliki skill unik, yakni menaklukkan
orang-orang yang lemah dan cacat mental atau masyarakat sering menyebutnya
“orang gila”. Skill yang agak berbeda dari orang-orang sekitarnya inilah yang
membuat ia mudah dikenal. Lembaga Bengkel Moral Pasuruan (LBMP) pun dibangunnya
untuk menampung anak-anak berkebutuhan khusus. Kepiawaiannya terdengar hingga seantero
Jawa Timur, sehingga Yayasan Suara Hati pun mengirimkan salah satu anak asuhnya
yang memang membutuhkan penanganan khusus. Setiap bulan YSH berkunjung ke mitra
yang satu ini. Saya lebih suka menyebut Pak Nur (panggilan akrabnya) sebagai
“Pejuang Orang Terlantar”, artinya bahwa ia melayani banyak orang yang
terlantar jiwanya di jalan-jalan, bahkan kebanyakan tidak ada yang bertanggung
jawab. Namun ia bersama keluarganya merawat sekitar 25 orang ini dengan senang
hati dan penuh perhatian. Hanya kurang dari seperlima dari para ‘pasiennya’ ini
yang memberikan kontribusi pendanaan bagi kelangsungan rehabilitasi di LBMP,
yang terletak tepat di sebelah utara Kebun Raya Purwodadi, ± 200 meter dari
jalan raya, yakni di Jl. Gunung Mbaung Dsn. Sumbersuko Ds. Kertosari- Purwosari
Pasuruan.
Di sela-sela
kesibukannya, ia selalu menerima tamunya dengan ramah dan penuh pesan-pesan
moral, hingga tidak sedikit yang belajar kepadanya dan menyebutnya sebagai guru
spiritual. “Pada hakekatnya, orang gila itu telah kehilangan rasa, coba amati
orang gila itu tidak pernah sakit, padahal jarang makan, kalau toh makan ia sembarangan”.
Itulah salah satu yang disampaikan kepada beberapa tamunya. Tak jarang ia pun
mengkaitkan semua permasalahan itu dengan firman Allah yang ia kuasai. Inilah
sebabnya banyak orang yang datang ke rumahnya dan sekedar meminta nasehat
darinya. Dan tidak sedikit orang yang baru kenal dengannya, tapi merasa seperti
telah kenal bertahun-tahun. Wah, asyik ya ngomong sama Pak Nur, anti mati gaya!.
Perjuangan Pak Nur
bersama keluarga bukan tanpa tantangan. Saat ia memutuskan keluar dari
pekerjaan, ia justru mengurus orang gila. Hingga setelah beberapa lama ia
resign dari pekerjaannya, salah satu pimpinannya bilang “Orang ini gila, keluar
dari kerjaan malah ngurus orang gila”. Tapi ia tetap pada pendiriannya, yang
ingin menyelamatkan orang-orang yang tidak mendapat tempat di lingkungan masyarakat
ini. Ia terus menekuni pilihannya, walau nada miring sering terdengar dari
orang-orang yang menyayangkan sikap dan keputusannya. Baginya, membantu
orang-orang yang cacat mental ini adalah sebuah kenikmatan yang tak terukur
nilainya, karena baginya bahagia itu adalah membahagiakan orang lain. Semoga
Allah memudahkan jalan Pak Nur dalam menjalankan misi perjuangannya. Aamiin. (Robin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar